Laman

Kamis, 06 Oktober 2016

Search Engine Optimization

Sejarah Optimisasi Mesin Pencari
Menurut Danny Sullivan, istilah search engine optimization pertama kali digunakan pada 26 Juli tahun 1997 oleh sebuah pesan spam yang diposting di Usenet. Pada masa itu algoritma mesin pencari belum terlalu kompleks sehingga mudah dimanipulasi.
Versi awal algoritma pencarian didasarkan sepenuhnya pada informasi yang disediakan oleh webmaster melalui meta tag pada kode html situs web mereka. Meta tag menyediakan informasi tentang konten yang terkandung pada suatu halaman web dengan serangkaian kata kunci (keyword). Sebagian webmaster melakukan manipulasi dengan cara menuliskan katakunci yang tidak sesuai dengan konten situs yang sesungguhnya, sehingga mesin pencari salah menempatkan dan memeringkat situs tersebut. Hal ini menyebabkan hasil pencarian menjadi tidak akurat dan menimbulkan kerugian baik bagi mesin pencari maupun bagi pengguna internet yang mengharapkan informasi yang relevan dan berkualitas.
Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa doktoral ilmu komputer Universitas Stanford, berusaha mengatasi permasalahan tersebut dengan membangun Backrub, sebuah mesin pencari sederhana yang mengandalkan perhitungan matematika untuk memeringkat halaman web. Algoritma tersebut, yang dinamakan PageRank, merupakan fungsi matematika yang kompleks berupa kombinasi antara perhitungan jumlah link yang mengarah pada suatu halaman web dengan analisis atas kualitas masing-masing link tersebut.
Berdasarkan prinsip kerja PageRank, secara umum bisa dikatakan bahwa halaman web yang memperoleh peringkat tinggi adalah halaman web yang banyak di-link oleh halaman web lain. Nilai PageRank juga akan semakin tinggi apabila halaman web yang mengarah kepadanya juga memiliki kualitas yang tinggi. Nilai sebuah link dari situs berkualitas tinggi seperti Yahoo! atau DMOZ dapat bernilai lebih tinggi daripada kombinasi nilai link dari seratus situs web berkualitas rendah.
Backrub hanyalah sebuah permulaan. Pada tahun 1998 Page dan Brin mendirikan Google yang merupakan versi tingkat lanjut dari Backrub. Dalam waktu singkat Google memperoleh reputasi dan kepercayaan dari publik pengguna internet karena berhasil menyajikan hasil pencarian yang berkualitas (tidak dimanipulasi), cepat, dan relevan. PageRank lantas menjadi standar baik bagi mesin pencari lain maupun bagi webmaster yang berusaha agar situs webnya memperoleh nilai PageRank setinggi mungkin sehingga menempati posisi tertinggi pada hasil pencarian.


Pengertian (SEO) Search Engine Optimization 

Search Engine Optimization (SEO) adalah sebuah proses untuk mempengaruhi tingkat keterlihatan sebuah situs web atau sebuah halaman web di hasil pencarian alami (sering disebut juga dengan pencarian tak-berbayar, pencarian non-iklan, atau pencarian organik) dari sebuah mesin pencari.
atau lebih gampangnya dapat juga diartikan sebagai berikut;
“melakukan sebuah proses berupa aktifitas tertentu terhadap situs web atau halaman web Anda agar ketika para pengguna internet mencari sesuatu yang berhubungan dengan isi dari situs web kita itu, situs web atau halaman Anda tersebut ditampilkan di halaman 1 daftar hasil pencarian alami/tak-berbayar/non-iklan/organik”.


Tujuan (SEO) Search Engine Optimization

  1. Tujuan dari SEO itu sendiri adalah menempatkan sebuah situs/web/blog pada posisi teratas atau halaman pertama (page 1) dari hasil pencarian berdasarkan dengan kata kunci tertentu yang di telah di targetkan. Secara logika, situs/web/blog yang sudah berada pada halaman pertama pada hasil pencarian, maka akan memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan pengunjung.
  2. Meningkatkan trafik kunjungan calon konsumen produk atau jasa yang ditawarkan
  3. Mempertahankan kedua trafik di atas secara berkesinambungan

Manfaat (SEO) Search Engine Optimization


  • Mendatangkan banyak pengunjung ke website Anda.
  • Gratis dan tidak perlu membayar ke mesin pencari untuk melakukan SEO.
  • Bisa meminimalis biaya marketing Anda dengan jumlah yang besar.
  • Efektif mendatangkan pelanggan-pelanggan baru.
  • Jika pemilihan kata kuncinya tepat, hanya pengunjung yang relevan yang akan mengunjungi website Anda.
  • Hampir semua pengguna internet menggunakan Mesin Pencari saat membutuhkan informasi.
  • Calon pelanggan Anda menggunakan mesin pencari untuk melihat review produk yang ingin mereka beli.
  • SEO juga menjangkau pengguna mobile, semua smartphone bisa terhubung dengan mesin pencari.
  • Hasilnya mudah untuk diukur.
  • Resiko kerugian yang timbul akibat kegagalan SEO relatif kecil.
  • Teknik SEO relatif mudah untuk dipelajari.
  • Sumber referensi dan juga training SEO sangat banyak serta mudah ditemukan.
  • Relatif stabil, website Anda bisa berada di posisi yang baik dalam waktu yang lama bila SEO dilakukan dengan benar.
  • Sifatnya global, teknik penting SEO biasanya berlaku untuk semua Search Engine. Misalnya optimasi TITLE tag berlaku untuk Google, Bing, dan juga Yahoo!
  • SEO menjadikan mesin pencari seperti orang sales yang bekerja 24 jam non stop.
  • Saling mendukung dan bisa berjalan seiringan dengan social media. Bahkan social media sharing dari halaman website kita akan memiliki nilai positif untuk SEO.

 Jenis-Jenis (SEO) Search Engine Optimization


Ada 2 jenis SEO yang utama yaitu : SEO On Page (dalam) dan SEO Off Page (luar). Kegunaan kedua jenis ini adalah agar web/blog memiliki ranking tertinggi di search engine.
  1. SEO On Page (dalam) SEO On Page teknik pengoptimalan yang mengacu pada bagian dalam website/blog itu sendiri, meliputi script SEO, title tag, URL website,  description web, keyword, Heading tag (H1, H2,…), image file name, image alt tag, kalimat pertama artikel, dan cara posting meliputi tulisan cetak tebal (bold), miring (italic) garis bawah (underline). 
  2. SEO Off Page (Luar) SEO off page ini mengacu pada teknik pengoptimalan luar dari web/blog. Meliputi backlink, link building, submit URL, blog walking, ping URL, advertising/iklan, social media, dan sebagainya. SEO off page ini memiliki efek yang cukup signifikan setelah SEO on page. Keduanya memiliki peran yang sangat besar pada mesin pencari.

Sabtu, 09 Januari 2016

DESAIN RISET PEMASARAN

 keyword :PENGERTIAN DESAIN RISET. JENIS-JENIS DESAIN RISET. KLASIFIKASI RANCANGAN RISET. EKSPLORASI, DESKRIPTIF,
DAN SEBAB-AKIBAT. RISET EKSPLORATORI. RISET DESKRIPTIF. CONTOH RISET DESKRIPTIF. RANCANGAN SEKSI SILANG
DAN JAMAK SEKSI. RANCANGAN RISET JANGKA PANJANG (LONGITUDINAL RESEARCH DESIGN). PANEL. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN RANCANGAN LONGITUDINAL DAN RANCANGAN SEKSI SILANG. RISET SEBAB AKIBAT. HUBUNGAN ANTARA RISET
 EKSPLORATORI, DESKRIPTIF
DAN SEBAB AKIBAT.




PENGERTIAN DESAIN RISET

Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data



JENIS-JENIS DESAIN RISET

1. Riset Eksploratori
Desain riset yang lebih menekankan pada pengumpulan ide-ide dan masukan-masukan; hal ini khusus berguna untuk memecahkan masalah yang luas dan samar menjadi sub masalah yang lebih sempit dan lebih tepat.

2. Riset Deskriptif
Desain riset yang lebih menekankan pada penentuan frekuensi terjadinya sesuatu atau sejauh mana dua variable berhubungan.

3. Riset Sebab Akibat Atau Causal
Desain riset yang lebih menekankan pada penentuan hubungan sebab dan akibat.



KLASIFIKASI RANCANGAN RISET

RANCANGAN RISET
1.Penjajagan(Exploratory)
2.Inferensi(Conclusive)
   A. Deskriptif
     a.Seksi Silang (Cross-sectional design)
       @tunggal
       @jamak
     b.Longitudinal
   B. Sebab-Akibat



EKSPLORASI, DESKRIPTIF,
DAN SEBAB-AKIBAT




RISET EKSPLORATORI

Tujuan riset eksploratori adalah untuk menjajagi atau membedah suatu masalah secara menyeluruh dengan teliti untuk memperoleh wawasan (insights) dan pemahaman (understanding)
Beberapa manfaat eksplorasi
  1.  Merumuskan atau membuat batasan masalah secara lebih tepat dan rinci
  2. Mengidenifikasi alternatif arah tindakan 
  3. Merumuskan hipotesis
  4. Mengisolasi peubah kunci dan saling hubungannya untuk penyelidikan lebih lanjut
  5. Memperoleh gagasan untuk mengembangkan pendekatan terhadap masalah
  6. Membuat prioritas untuk penelitian selanjutnya





RISET DESKRIPTIF
  1. Tujuan riset deskriptif adalah menjelaskan suatu topik yang biasanya berupa fungsi atau karakteristik pasar
  2. Menjelaskan karakteristik kelompok tertentu misalnya konsumen, wiraniaga (salespeople), organisasi, dan area pasar. Misalnya riset untuk menentukan profil konsumen berat (heavy buyer) dari adipasar tertentu
  3. Estimasi persentase populasi tertentu dengan perilaku belanja tertentu
  4. Menentukan persepsi terhadap karakteristik produk
  5. Menentukan hubungan peubah perilaku belanja misalnya belanja sambil makan di luar rumah
  6. Membuat  prediksi yang spesifik misalnya prediksi belanja pada adipasar tertentu pada daerah tertentu



CONTOH RISET DESKRIPTIF
  1. Kajian pasar yang meneliti luas pasar, daya beli konsumen, keberadaan distributor, dan profil konsumen
  2. Kajian saham pasar yang menjelaskan proporsi pen-julalan total suatu perusahaan dari seluruh penjualan di pasar (si=s/S)
  3. Kajian analisis penjualan yang menjelaskan penjualan menurut daerah geografis, lini produk, tipe dan besaran rekening
  4. Kajian citra yang menentukan persepsi konsumen terhadap perusahaan dan produknya
  5. Kajian penggunaan produk yang menjelaskan pola konsumsi
  6. Kajian distribusi yang menentukan pola arus barang dan jumlah lokasi distributor
  7. Kajian penentuan harga yang menjelaskan rentang dan perubahan frekuensi harga dan prediksi reaksi @konsumen terhadap perubahan harga
  8. Kajian iklan (advertising study) yang menjelaskan kebiasaan konsumen menonton iklan dan profil pemirsa terhadap program televisi dan majalah tertentu







RANCANGAN SEKSI SILANG
DAN JAMAK SEKSI
  1. Tipe rancangan riset yang meliputi pengumpulan informasi dari sembarang unsur populasi yang dilakukan hanya sekali saja
  2. Rancangan seksi silang tunggal adalah tipe rancangan di mana hanya satu responden yang ditarik dari populasi target dan informasi dikumpulkan hanya dari responden itu dan dilakukan sekali saja
  3. Rancangan seksi silang jamak adalah tipe rancangan di mana hanya dua atau lebih  responden yang ditarik dari populasi target dan informasi dikumpulkan hanya sekali saja dari tiap responden itu 
  4. Analisis kohort adalah tipe rancangan seksi silang jamak yang terdiri atas satu seri survey yang dilakukan pada interval waktu tertentu. Kohort merupakan kelompok responden yang mempunyai pengalaman yang sama pada interval waktu yang sama



RANCANGAN RISET JANGKA PANJANG (LONGITUDINAL RESEARCH DESIGN)

Tipe rancangan riset yang menyangkut responden tertentu dari elemen populasi yang dihitung berulang-ulang. responden tetap sama sepanjang penelitian sehingga dapat memberikan gambaran yang mencerminkan ilustrasi suatu situasi dan perubahannya secara jelas sepanjang jangka waktu penelelitian.



PANEL

Panel, yang acap disamakan dengan longitudinal, adalah responden biasanya rumah tangga yang mau memberikan informasi untuk rentang waktu tertentu dalam periode waktu berkelanjutan. Perusahaan sindikasi mempertahankan panel dan anggota panel diberikan imbalan atas partisipasi mereka berupa hadiah, kupon, informasi, atau uang tunai. Contoh panel adalah rancangan yang dibuat untuk mengetahui perubahan sikap wanita terhadap kegiatan atau acara tertentu.



KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN RANCANGAN LONGITUDINAL DAN RANCANGAN SEKSI SILANG





RISET SEBAB AKIBAT

  1. Tipe riset inferensi dengan tujuan untuk memperoleh kenyataan yang hubungannya bersifat sebab-akibat.
  2. Untuk mengetahui peubah yang menjadi penyebab (independent variable) dan peubah akibat (dependent variable) dari  suatu fenomena.
  3. Untuk menentukan sifat atau hakikat  hubungan antara peubah penyebab dan peubah yang akibatnya akan dibuat prediksinya. 



HUBUNGAN ANTARA RISET EKSPLORATORI, DESKRIPTIF DAN SEBAB AKIBAT

  1. Jika hanya sedikit informasi yang diketahui tentang masalah yang akan diteliti, riset  eksploratori dilakukan sebagai perintis untuk dapat merinci situasi masalah, membuat arah dan langkah-langkah selanjutnya.
  2. Riset eksploratori umumnya diikuti oleh riset deskriptif atau riset sebab akibat.
  3. Tidak selamanya riset dimulai dengan riset eksploratori karena hakikat riset tergantung dari situasi yang dihadapi. Riset kepuasan konsumen yang dilakukan tiap tahun misalnya tidak perlu dimulai dengan riset eksploratori.
  4. Riset eksploratori dapat membantu pemahaman riset deskriptif atau riset sebab-akibat. Riset tentang penentuan harga yang dihasilkan oleh riset sebab-akibat atau disekriptif sukar dipahami oleh para manajer sehingga pemahamnya perlu dibantu dengan riset eksplorasi.


Jumat, 14 Desember 2012

Unsur-Unsur Manajemen

Unsur-unsur manajemen di antaranya adalah manusia, uang, material, mesin, dan metode.

a. Manusia (Man)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
b. Uang (Money)
Uang selalu dibutuhkan dalam perusahaan, mulai dari pendirian perusahaan hingga pengurusan perizinan pembangunan gedung kantor, pabrik, peralatan modal, pembayaran tenaga kerja, pembelian bahan mentah, dan transportasi. Para pemilik modal menyisihkan sebagian dari kekayaannya untuk digunakan sebagai modal dalam kegiatan produksi. Dengan demikian, uang merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan produksi.

c. Bahan Baku (Material)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan tersebut, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha untuk mem peroleh bahan mentah denganharga yang paling murah, dengan meng gunakan cara pengangkutan yang murah dan aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil secara efisien.

d. Mesin (Machine)
Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, menyebabkan penggunaan mesin semakin menonjol. Hal ini karena banyaknya mesin-mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi.

e. Metode (Method)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama. Bahkan sering terjadi, untuk memperoleh metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, pimpinan perusahaan meminta bantuan ahli. Hal ini dilakukan karena penciptaan metode kerja, mekanisme kerja, serta prosedur kerja sangat besar manfaatnya.
Kelima unsur manajemen tersebut lebih dikenal dengan sebutan 5 M, yaitu man, money, material, machine, dan method. Setiap unsur tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Manajemen tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kelima unsur tersebut.