Laman

Jumat, 14 Desember 2012

Unsur-Unsur Manajemen

Unsur-unsur manajemen di antaranya adalah manusia, uang, material, mesin, dan metode.

a. Manusia (Man)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
b. Uang (Money)
Uang selalu dibutuhkan dalam perusahaan, mulai dari pendirian perusahaan hingga pengurusan perizinan pembangunan gedung kantor, pabrik, peralatan modal, pembayaran tenaga kerja, pembelian bahan mentah, dan transportasi. Para pemilik modal menyisihkan sebagian dari kekayaannya untuk digunakan sebagai modal dalam kegiatan produksi. Dengan demikian, uang merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan produksi.

c. Bahan Baku (Material)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan tersebut, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha untuk mem peroleh bahan mentah denganharga yang paling murah, dengan meng gunakan cara pengangkutan yang murah dan aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil secara efisien.

d. Mesin (Machine)
Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, menyebabkan penggunaan mesin semakin menonjol. Hal ini karena banyaknya mesin-mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi.

e. Metode (Method)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama. Bahkan sering terjadi, untuk memperoleh metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, pimpinan perusahaan meminta bantuan ahli. Hal ini dilakukan karena penciptaan metode kerja, mekanisme kerja, serta prosedur kerja sangat besar manfaatnya.
Kelima unsur manajemen tersebut lebih dikenal dengan sebutan 5 M, yaitu man, money, material, machine, dan method. Setiap unsur tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Manajemen tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kelima unsur tersebut.

Bidang-Bidang Manajemen

A. Manajemen Perkantoran
Menurut William Leffingwell dan Edwin Robinson, manajemen perkantoran merupakan perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran serta penggerakkan pegawai yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, meng organisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.


B. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan pengaturan secara maksimal faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan skill) agar dapat menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Kegiatan-kegiatan dalam pengaturan faktor-faktor produksi tersebut tidak terlepas dari pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen tersebut sangat menentukan keberhasilan produksi. Tujuan manajemen produksi adalah mengatur produksi barang atau jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen.
C. Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Jadi, manajemen pemasaran adalah kegiatan pengaturan secara maksimal fungsi-fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan.
Di dalam manajemen pemasaran, dikenal istilah bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perangkat/alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan berupa produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk meng hasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi product, price, place, dan promotion (4P). Selain itu dikenal juga 4C, yaitu customer needs and wants, cost to the customer, convenience, dan communication.
1) Product (produk), kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran, yang harus memerhatikan customer needs and wants (keinginan dan kebutuhan konsumen)
2) Price (harga), jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk, dengan memerhatikan cost to the customer (biaya yang ditanggung konsumen).
3) Place (distribusi), aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran, dengan memperhitungkan convenience (kemudahan akses) konsumen.
4) Promotion (promosi), aktivitas yang mengomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya, dengan melakukan communication (komunikasi) pada konsumen.
Selain marketing mix, dalam manajemen pemasaran perlu diperhatikan segmentasi pasar. Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, yang setiap segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Segmentasi pasar antara lain sebagai berikut.
1.   Segmentasi pasar konsumen, yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic). Kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi pasar bisnis, yaitu membentuk segmen pasar dengan memerhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek.
3.      Segmentasi pasar yang efektif, antara lain:

a.      dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen;
b. besar segmen (subtantial), artinya cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani;
c.      dapat dijangkau (accessible), artinya dapat dijangkau dan dilayani secara efektif;
d.   dapat dibedakan (differentiable), artinya secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran;
e.   dapat diambil tindakan (actionable), artinya program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.

D. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dikenal dengan istilah pembiayaan, pembelanja an, atau permodalan yang dilakukan dalam suatu rumah tangga, baik individu, perusahaan, maupun rumah tangga pemerintah. Manajemen keuangan merupakan kegiatan memperoleh dan menggunakan dana dengan tujuan meningkatkan atau memaksimalkan nilai perusahaan. Kegiatan utamanya, yaitu menentukan sumber dana
yang diperlukan, mengelola dana yang diperoleh dari aktivitas ekonomi, serta menentukan penggunaan alokasi sumber dana yang diperlukan untuk melakukan aktivitas ekonomi.
E. Manajemen Personalia
Personalia atau kepegawaian mengandung arti keseluruhan orang yang bekerja pada suatu organisasi tertentu. Dengan demikian, manajemen personalia merupakan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan.
Manajemen personalia memiliki kegiatan yang berhubungan penerimaan pegawai, penilaian pegawai, promosi, dan mutasi, serta pemberian motivasi kerja. Misalnya, ada suatu perusahaan yang membuka usaha bergerak di bidang otomotif. Seorang manajer personalia harus mampu menyeleksi calon karyawan yang benar-benar sesuai dengan kualifikasi (mengetahui tentang mesin) yang diperlukan. Selain itu, manajemen personalia harus dapat menciptakan hubungan dan suasana kerja yang harmonis di antara para karyawan atau karyawan dengan atasannya.
Oleh karena itu, secara umum manajemen personalia memiliki fungsi sebagai berikut. 

1).Memilih tenaga kerja atau karyawan yang sesuai dengan kualifikasi (posisi yang diperlukan)
2).Menciptakan kondisi kerja yang menunjang moral pekerja dan produktivitas tinggi.
3).Menyusun job description, yaitu rumusan tertulis yang didasarkan pada analisa jabatan tertentu, seperti nama pekerjaan, tempat bekerja, peralatan/mesin yang digunakan, kondisi kerja, serta kewajiban dan tanggungjawab karyawan.
4).Menyediakan pelatihan/trainning bagi para pekerja untuk meningkatkan kemampuan.