PENGERTIAN MANAJEMEN
A. Istilah
Manajemen
Istilah “manajemen” yang digunakan ini berasal dari
istilah bahasa Inggris “management”. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam menterjemahkan
istilah management kedalam bahasa Indonesia. Ada beraneka
ragam terjemahannya, antara lain kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan,
pembinaan, penguasaan, pengelolaan, dan manajemen. Disamping keanekaragaman
terjemahan tersebut, beberapa penulis di Indonesia langsung menggunakan istilah
management, tidak menterjemahkannya kedalam bahasa Indonesia, seperti
Panglaykim dan Hazil dalam buku mereka Management
Suatu Pengantar, Oey Liang Lee dalam bukunya Pola Management (terjemahan dari karya Lyndall F. Urwick yang
berjudul The Pattern of Management),
JMA Tuhuteru dalam bukunya Karya
Management (buku ini terjemahan dari karya Louis A. Allen yang berjudul the Profession of Management), Manullang
dalam bukunya Organisasi dan Management, dan
lain-lainnya.
Sehubungan dengan adanya keanekaragaman penerjemahan
tersebut, penulis sependapat dengan Pariata Westra (1981) untuk menggunakan
istilah manajemen dengan alasan :
1). Penggunaan istilah manajemen ini jelas tidak akan dapat
mengubah arti semula dan yang sebenarnya dari istilah bahasa Inggris
management; sebagaimana alas an yang ditimbulkan oleh masing-masing penterjemah
diatas satu sama lain saling menyatakan bahwa terjemahan lainnya “kurang cocok”
atau “tidak sepenuhnya tepat” dengan arti sebenarnya istilah management itu.
2). Tidak dipakai istilah “management” disini, agar ucapan
atau bacaan untuk personifikasi atau orang yang bertanggung jawab menjalakan
management tidak dibaca “manager” (ma-na-ger) dalam bahasa Indonesia.
3). Untuk
memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Suasana dan cara ini
diterima, asal kata asing yang hendak di-Indonesia-kan dengan cara ini memang
dalam khasanah bahasa Indonesia (maupun bahasa-bahasa daerah di Indonesia)
tidak ada.
B. Definisi Manajemen
Meskipun istilah management yang diterjemahkan beraneka
ragam kedalam istilah Indonesia
itu sudah digunakan sejak beberapa abad yang lalu, khususnya di Inggris, akan
tetapi manajemen belum merupakan suatu subyek pelajaran apalagi sebagai ilmu.
Manajemen sebagai ilmu yang dipelajari atau diajarkan baru lahir pada awal abad
20 ini. Lalu timbul definisi-definisi
tentang apakah yang dimaksud manajemen (management)
itu.
Sampai
saat ini belum ada kesepakatan diantara para ahli maupun praktisi manajemen
tentang batasan atau definisi manajemen. Para
penulis memberikan definisi menurut kebutuhan atau penekanan maksud
masing-masing. Tiadanya kesepakatan pendapat mengenai batasan manajemen ini
merupakan cirri yang biasa terjadi pada berbagai bidang studi. Namun seperti
dikemukakan oleh Aris Suparman dalam bukunya Dasar-dasar manajemen, perbedaan-perbedaan tersebut tidak akan
merupakan masalah serius bagi mereka yang akan mempelajari manajemen,
dikarenakan hal-hal sebagai berikut :
a.
Sekalipun terdapa banyak definisi namun sebagian besar
umumnya menunjukkan dasar yang hampir sama.
b.
Didalam mempelajari manajemen perlu diketahui bagaimana
manajemen didefinisikan. Namun tidak ada keharusan bagi seseorang untuk
sepenuhnya mengikuti atau menyetujui definisi tersebut.
c.
Apabila untuk mempelajari ataupun mendalami manajemen
dipersyaratkan agar supaya menunggu, yaitu sampai adanya definisi tunggal yang
berlaku umum untuk manajemen, maka kita tidak akan pernah mulai, karena sulit
untuk diperoleh definisi yang bersifat universal.
Untuk memperjelas pengertian manajemen, dibawah ini
dikutip beberapa definisi tentang manajemen. Pendapat-pendapat berikut ini saling berbeda satu sama lain
walaupun terdapat unsure kesamaannya. Dari perbedaan-perbedaan pendapat (yang
disebabkan karena perbedaan dalam meletakkan titik berat sudut pandangan) serta
kesamaan-kesamaan itu diharapkan dapat diperoleh pandangan yang lebih jelas dan
menyeluruh tentang manajemen ini.
G. R. Terry :
Management
is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and
controlling performed to determine and accomplish stated object tives by the
use of human being and other resources. (Manajemen merupakan suatu proses yang
khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya).
John D. Millet :
Management
is the process of directing and facilitating the work of people organized in
formal group to achieve a desired goal. (Manajemen adalah proses pembimbingan
dan penyediaan fasilitas kerja dari orang-orang yang terorganisasikan dalam
kelompok formal untuk mencapai tujuan yang dikehendaki).
Ordway Tead :
Management
is the process and agency which direct and guides the operations of an
organization in the realizing of established aims. (Manajemen adalah proses dan
perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan).
Ralph C. Davis :
Management
is the function of executive leadership anywere. (Manajemen adalah fungsi dari
setiap pimpinan eksekutif dimanapun posisinya).
John F. Mee :
Management
is the art of securing maximum prosperity and happiness for both employer and
employee and give the public the best possible service. (Manajemen adalah seni
mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal supaya tercapai
kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal baik bagi pimpinan maupun para pekerja
serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat).
Robert Tannenbaum dkk. :
The
use of formal authority to organize, direct, or control responsible
suborninates in order that all contributions be coordinated in the attainment
or and enterprise purpose. (Penggunaan suatu kekuasaan formal untuk
mengorganisasikan, mengerakkan, atau mengendalikan para bawahan agar supaya
semua kontribusi dapat dikoordinasikan untuk mencapai tujuan perusahaan).
Edwin B. Flippo :
The
coordination of all resources through the process of planning and cotrolling of
the enterprise’s operations so that objectives can achieved economically and
effectively. (Koordinasi dari semua sumber daya melalui proses perencanaan dan
pengendalian dari operasi atau kegiatan-kegiatan perusahaan, sehingga sasaran
dapat dicapai secara ekonomis dan efektif).
Dalton E.
Mc Farland :
The
process by which managers create, direct, maintain and operate purposive
organizations through systematic coordinated cooperative human effort. (Proses dengan manajer menciptakan,
mengarahkan, memelihara serta menjalankan organisasi melalui kerjasama dari
usaha manusia dikoordinasikan secara sistematis).
Lawrence
A. Appley :
Management
is the art of getting things through the effort of other people. (Manajemen
adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain).
Prajudi Atmosudirdjo :
Manajemen
adalah menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakkan orang-orang, uang ,
mesin-mesin, dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.
Sondang P. Siagian :
Manajemen
adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
The Liang Gie :
Manajemen
adalah rangkaian perbuatan menggerakkan orang-orang dan menggerakkan
fasilitas-fasilitas dalam suatu usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai
tujuan tertentu.
M. Manullang :
Manajemen
adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan
pengawasan dari sumberdaya, terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan
yang sudah dietapkan terlebih dahulu.
Malayu SP Siagian :
Manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Kesimpulan
umum yang dapat ditarik dari pelbagai macam definisi diatas adalah :
a. Yang disebut manajemen itu ada atau
terjadi di dalam suatu organisasi.
b. Dalam pengertian manajemen selalu
terkandung adanya suatu atau beberapa tujuan tertentu yang akan dicapainya.
c. Dalam mencapai tujuan itu melibatkan
manusia dan sumber-sumber alinnya.
d. Dalam mencapai tujuan itu dilakukan
dengan melalui tahap-tahap kegiatan atau proses tertentu.
e.
Pencapaian tujuan yang melibatkan manusia serta
sumber-sumber lainnya itu dilakukan dengan cara yang paling efisien.
f.
Manajemen itu tidak berwujud, hanya dapat dilihat
hasil-hasilnya.
g.
Manajemen adalah suatu alat untuk mencapai tujuan,
bukan suatu tujuan.
h.
Karena manajemen itu diterapkan atau terjadi pada
setiap organisasi, maka istilah manajemen diterapkan secara luas misalnya :
manajemen rumah sakit, manajemen universitas, manajemen kepegawaian, manajemen
keuangan, manajemen industri, manajemen pemasaran, manajemen transportasi, dan
sebagainya.
i.
Manajemen adalah proses yang sistematis, terkoordinasi
dan kooperatif dalam usaha-usaha memanfaatkan suber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya.
j.
Manajemen adalah ilmu dan sekaligus juga seni.
k.
Setiap orang sebenarnya terlibat kegiatan manajemen
sebab pada hakekatnya tidak ada seorang pun yang tidak terlibat organisasi.
C. Macam-macam
Pengertian Manajemen
Bila dipelajari dari berbagai literature manajemen, maka
akan nampak bahwa istilah manajemen memiliki tiga pengertian. Pertama, manajemen sebagai suatu proses.
Seperti dikatakan oleh John D. Millet, Ordway Tead, George R. Terry dan Dalton
E. McFarland. Juga dalam Encyclopedia of
the Social Sciences dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses yang
dengan prose situ pelaksanaan suatu tujuan yang telah ditentukan
diselenggarakan dan diawasi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk
melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena manajer,
tanpa memperdulikan kecakapan atau ketrampilan khusus mereka, harus
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Proses tersebut terdiri dari
kegiatan-kegiatan manajemen, menurut G. R. Terry, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian (definisi lain mungkin mencakup
daftar kegiatan yang lebih banyak).
Kedua,
manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
pengelolaan. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan
manajemen dalam suatu organisasi tertentu disebut Manajemen (dalam pengertian
jamak atau plural). Peter F. Drucker dalam bukunya Management, Tasks, Responsibility and Practices (yang diterjemahkan
oleh LPPM Jakarta) mengemukakan : Manajemen harus memberikan arah – jurusan
kepada lembaga yang dikelolanya. Ia harus memikirkan secara tuntas misi lembaga
itu, menetapkan sasaran-sasarannya dan mengorganisasi sumber-sumber daya untuk
tujuan-tujuan yang telah digariskan oleh lembaga. Sesungguhnya manajemen
bertanggung jawab terhadap pengarahan visi serta sumber-sumber daya ke jurusan
hasil-hasil yang paling besar dan efisien. Dari pengertian itu tampak bahwa
Peter F. Drucker memberi pengertian manajemen sebagai kolektivitas orang-orang
yang melakukan aktivitas pengelolaan. Dalam pengertian tunggal atau singular
disebut manajer. Manajer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang
dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain. Pada umumnya
kegiatan-kegiatan manajer atau manajemen itu, menurut Henry Fayol, adalah
planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling.
Ketiga,
manajemen sebagai ilmu dan seni. Selisih pendapat diantara para ahli dan
penulis manajemen, yaitu apakah manajemen termasuk ilmu ataukah seni, sampai
sekarang masih berlangsung terus. Luther Gullick dalam tulisannya “Management is a Science” mendefinisikan
manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat system
kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Menurut Gullick manajemen
telah memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari
untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Chester I.
Bernard dalam bukunya The Functions of
the Executive antara lain menyatakan bahwa manajemen adalah suatu “seni”
dan juga adalah “ilmu”. Dalam fungsinya sebagai “seni” adalah untuk mencapai
tujuan-tujuan nyata, mendatangkan hasil atau manfaat, menghasilkan
keadaan-keadaan yang tidak dapat dicapai tanpa usaha-usaha yang sadar untuk
mencapai hal-hal yang pasti. Dalam fungsinya sebagai “ilmu” adalah untuk
menjelaskan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian, dan keadaan-keadaan masa
lalu. Didalam hal ini tujuannya tidaklah untuk menghasilkan keadaan-keadaan
ataupun kejadian-kejadian yang khas, akan tetapi penjelasan-penjelasan yang
bersifat deskriptif. Henry Fayol dalam karyanya yang berjudul General and Industrial Management (buku
aslinya berjudul Administration
Industrille et Generale) juga mengakui bahwa manajemen sebagai “seni”
maupun “ilmu”. Demikian pula Harold Koontz & Cyrill O. Donell dalam
karyanya yang berjudul Principles of
Management juga berpendapat bahwa manajemen adalah “seni” dan sekualigus
juga “ilmu”.
D. Pentingnya
Manajemen Bagi Organisasi
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa
manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alas an utama
diperlukannya manajemen (T. Hani Handoko, 1990) :
1.
Untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang
saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara
tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan
dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan
karyawan, pelanggan, konsumen, masyarakat dan pemerintah.
3. Untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang
berbeda. Salah satu cara yang umum digunakan adalah dengan melihat efisiensi
dan efektivitasnya.
Manajemen
pada dasarnya dibutuhkan oleh semua tipe organisasi. Kalau dilihat dalam
praktek, maka manajemen dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerjasama (dalam
organisasi) untuk mencapai tujuan bersama.Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen
bersifat universal dan menggunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis,
mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip, dan konsep-konsep yang cenderung benar
dalam semua situasi manajerial.
Kaidah
adalah kebenaran fundamental atau kebenaran yang dapat dipercaya pada suatu
masa tertentu, yang menjelaskan dua atau lebih perangkat kejadian (variabel).
Kaidah adalah juga suatu pernyataan atau kebenaran yang fundamental untuk
digunakan sebagai pedoman berpikir atau melakukan kegiatan. Kaidah-kaidah ada
yang sifatnya preskriptif (menganjurkan), deskriptif (menggambarkan atau
menunjukkan apa adanya, dan normatif) (Sigit, 1984). Prinsip adalah suatu
pernyataan yang berlaku umum bagi sekelompok gejala atau fenomena tertentu yang
mampu menjelaskan kejadian. Konsep adalah gambaran abstrak tentang suatu gejala
atau fenomena, baik gejala sosial maupun gejala alami (Ibnu Samsi, 1988).
Ilmu
pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua organisasi manusia, seperti
perusahaan, pemerintahan, pendidikan, sosial, keagamaan, dan lain-lainnya.
Sehingga bisa disimpulkan, bila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar
manajemen dan mengetahui cara menerapkan pada situasi yang ada, dia akan dapat
melakukan fungsi-fungsi manajerial secara efektif dan dilakukan secara efisien.
Efektivitas
dan efisiensi adalah pedoman utama dan merupakan norma dalam manajemen, artinya
harus diusahakan dan harus dilaksanakan. Efektivitas berhubungan dengan
pencapaian tujuan. Apakah tujuan telah dicapai dan apakah tujuan itu tepat ?
Efektivitas tidak bersangkutan dengan pengorbanan untuk pencapaian tujuan.
Sedangkan efisiensi berhubungan dengan pengorbanan untuk mencapai tujuan itu.
Pengorbanan dimaksud disini adalah berupa pikiran, waktu, tenaga, uang, ruang,
alat, bahan, dan lainnya. Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara usaha
dan hasil yang diperoleh dari usaha tersebut. Apabila yang dilakukan oleh manajer
ternyata menunjukkan dengan cara yang tidak efisien dengan hasil yang tidak
efektif, maka yang dilaksanakan itu bukanlah manajemen dalam arti yang benar,
melainkan disebut kesalahan manajemen atau mismanajement.
E. Manajemen dan Administrasi
Istilah
“administrasi” dalam bahasa Indonesia memiliki dua pengertian, yakni
administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas. Administrasi
dalam arti sempit yakni sebagai pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan
tulis menulis atau surat menyurat yang meliputi menerima, mencatat, menghimpun,
mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan, dokumentasi, registrasi,
kearsipan, dan sejenisnya atau lazim disebut tata usaha (office work). Administrasi dalam arti demikian merupakan terjemahan
dari istilah dalam bahasa Belanda “administratie”.
Disamping
itu dikenal pula istilah administrasi dalam arti luas yaitu merupakan
terjemahan dari bahasa Inggris “administration”.
Tentang asal usul kata administrasi (dalam bahasa Inggris “administration”) ditilik dari etimologinya berasal dari bahasa
Latin “ad + ministrare”, suatu kata
kerja yang berarti to serve atau
melayani, membantu atau memenuhi. Dari kata kerja ini timbullah kata sifatnya “administrativus”. Jadi secara etimologi
administrasi (administration) berarti
melayani dengan sebaik-baiknya. Dalam pengertian ini administrasi diartikan
sebagai segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang
dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Administrasi itu sendiri bukanlah
merupakan kegiatan pokok tetapi merupakan kegiatan yang sifatnya menunjang
kegiatan pokok.
Istilah
manajemen dan administrasi dalam arti yang luas (administration) sering diartikan sama tetapi sering juga diartikan
berbeda. Ada
yang berpendapat bahwa manajemen hanya merupakan salah satu unsur saja dari
administrasi. The Liang Gie (1983) misalnya, ia mengemukakan bahwa administrasi
terdiri dari delapan unsur yaitu organisasi, manajemen, komunikasi, informasi,
personalia, finansial, budgeting, dan hubungan masyarakat. Pendapat lain
menyatakan bahwa manajemen dan administrasi pada hakekatnya sama, berbeda hanya
dalam hal panerapannya saja, karena yang disebut administrasi itu biasanya
digunakan di kalangan pemerintah sedangkan manajemen digunakan di kalangan
swasta. Suhardi Sigit (1984) menyarankan istilah administrasi sebaiknya
digunakan di kalangan jawatan resmi pemerintah, sedangkan manajemen digunakan
di kalangan business atau private. Sementara itu Dwight Waldo (1986) berpendapat
bahwa administrasi dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi statis dan sisi
dinamis. Sisi statis dari administrasi adalah organisasi. Organisasi dapat
diibaratkan sebagai anatomi dari administrasi. Sedangkan sisi dinamis dari
administrasi adalah manajemen. Manajemen dapat diibaratkan sebagai fisiologi
dari administrasi. Kategorisasi administrasi dalam organisasi dan manajemen
merupakan cara melihat atas suatu gejala yang sama. Organisasi melihat
administrasi dalam keadaan statis dan memberikan pola, sedangkan manajemen melihat
administrasi dalam keadaan dinamis atau bergeraknya. Pendapat lain
menyatakan bahwa administrasi (administration)
merupakan suatu unsur atau bagian dari manajemen. Misalnya E.F.L. Brech, seperti dikutip oleh Soehardi
Sigit (1984), menyatakan bahwa (administration)
itu adalah bagian dari manajemen yang bersangkutan dengan penerapan dan
pelaksanaan prosedur-prosedur, dengan cara mana program, rencana dan target
diletakkan dan dikomunikasikan, serta kemajuan aktivitas diatur dan diperiksa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar